8 Perbedaan Reksadana dan Saham

Bagi Anda yang masih pemula dalam dunia investasi pasti masih bingung mengenai perbedaan reksadana dan saham. Banyak orang menganggap keduanya adalah sama sama investasi, dan memiliki pasar yang sama. Tetapi Anda perlu ketahui bahwa reksadana dan saham memiliki produk yang berbeda.

Saham adalah surat kepemilikan berharga yang dimiliki seseorang atas perusahaan tertentu, sedangkan reksadana adalah kumpulan dana saham yang dimiliki oleh investor yang dikelola secara penuh oleh suatu manager investasi yang akan dimasukkan ke instrumen investasi sesuai dengan kesepakatan.

Perbedaan Reksadana dan Saham

Untuk menggambarkan perbedaan reksadana dan saham adalah, kalau saham itu kita membeli secara langsung tetapi kalau reksadana kita membeli sahamnya secara patungan. Lantas Apakah perbedaan reksadana dan saham? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

perbedaan reksadana dan saham
perbedaan reksadana dan saham

Tingkat Resiko

  • Resiko membeli saham itu lebih tinggi daripada kita membeli reksadana, kalau kita membeli saham maka kita harus menganalisis sendiri mengenai pergerakan saham. Kita harus menentukan sendiri diposisi mana saham harus kita beli (buy) atau kita harus menjual (sell) sesuai dengan analisis teknikal maupun fundamental. Kalau posisinya salah maka kita bisa loss besar.
  • Reksadana memiliki tingkat resiko yang lebih kecil dibandingkan saham, karena dalam reksadana ada manager investasi atau orang yang ahli dibidang investasi yang akan mengelola dana keuangan kita.

Pengelola Dana

  • Apabila kita membeli saham kita disebut sebagai investor, dimana seorang investor dapat mengelola sendiri saham tersebut. Kita juga dapat berkonsultasi dengan broker atau pialang saham, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan yang kita terima dan untuk meminimalisir kerugian atau loss dari saham yang kita beli.
  • Reksadana dikelola oleh suatu perusahaan keuangan yang memiliki menager investasi yang akan membantu kita untuk mengelola reksadana yang kita miliki. Kita tidak perlu repot-repot untuk mengatasi pergerakan nilai reksadana.

Perantara

  • Kalau kita membeli saham maka kita akan membeli secara langsung, pihak broker atau sekuritas itu hanya membantu kita untuk mengaktifkan rekening saham melaui sebuah aplikasi.
  • Dalam pembelian reksadana maka kita tidak bisa membelinya secara langsung, tetapi kita akan memilih menager investasinya terlebih dahulu. Dana yang kita setor ke reksadana nanti oleh manager investasi akan dibagi untuk membeli beberapa saham tertentu dan sekaligus mengelolanya. Disini kita harus pandai memilih manager investasinya.

Hasil Investasi

  • Dalam saham ada istilah “High Risk High Return” yaitu kalau resiko besar maka keuntungan juga besar. Untuk biaya online trading sebesar 0,1% s/d 0,4% akan dipotong langsung oleh sekuritas dimana kita membuka akun saham pertama kali. Hasil investasi saham adalah capital gain yang akan langsung masuk dalam portofolio kita dan sebagai seorang investor, kita juga akan memperoleh deviden dari perusahaan yang sahamnya kita beli.
  • Reksadana memiliki keuntungan yang lebih sedikit karena resiko kalahnya kecil. Hal ini terjadi karena sebagian dana kita dialihkan untuk manager investasi. Dalam reksadana ada biaya fee penarikan setiap kita melakukan penarikan dana.

Contoh :

Kita sudah membeli reksadana 1 juta rupiah dan memperoleh return 200 ribu, maka aset reksadana kita menjadi 1,2 juta. Kalau kita ingin mengambil dana tersebut maka akan dikenakan biaya fee penarikan sesuai dengan perjanjian awal.

Jumlah Minimum Investasi

  • Investasi saham memerlukan jumlah minimum investasi yang lebih besar dibandingkan dengan reksadana. Terutama apabila kita membeli saham blue chip yang tentu saja harga beli 1 lot atau 100 lembar saham terbilang lebih mahal.
  • Reksadana memerlukan jumlah yang lebih murah, bisa 20 ribu, 50 ribu, 100 ribu sesuai dengan kondisi keuangan kita.

Pajak

  • Dalam saham dikenakan pajak 0,1% setiap kita akan melakukan penjualan. Dalam pembagian deviden kepada investor juga dikenakan pajak sebesar 10%.
  • Reksadana tidak dikenakan pajak, tetapi anda wajib untuk melaporkan keuntungan reksadana dalam SPT tahunan.

Proses Pencairan Dana

  • Proses pencairan saham lebih cepat dibandingkan dengan reksadana, Anda hanya butuh waktu 1 s/d 2 hari saja agar dana bisa masuk rekening. Kenapa pencairannya cepat? karena dalam saham tidak ada pihak ketiga. Yang perlu diingat bahwa agar proses pencairan dana ini berlangsung cepat maka lakukan pada hari kerja dari senin s/d jumat.
  • Untuk pencairan reksadana memakan waktu lebih lama dibandingkan saham, perlu setidaknya 3 s/d 6 hari sampai masuk rekening.

Keleluasaan Kepemilikan

  • Untuk kepemilikan saham kita bertindak sebagai investor atau bagian yang memiliki perusahaan tertentu. Kita akan dipanggil oleh perusahaan yang sahamnya kita beli untuk mengikuti rapat RUPS. Apabila saham kita persentasenya besar dalam perusahaan tersebut maka kita memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan keputusan. Kita juga memiliki keleluasaan penuh dalam membeli jumlah saham berapapun.
  • Kalau kita memiliki reksadana maka kita akan tergabung pada aset management, kita tidak bisa leluasa untuk mengelola dana kita karena yang menjalankan adalah manager investasi.

Baca Juga : Cara Menggunakan RTI Business: Daftar, Beli, dan Gunakan Fitur

Kesimpulan

Apabila Anda sudah ahli dalam menganalisis saham baik teknikal maupun fundamental dan strateginya secara mandiri maka sebaiknya Anda investasi di saham saja, tetapi sebaliknya apabila Anda masih ragu untuk mengelola keuangan anda sendiri maka pilihlah reksadana karena disana ada manager investasi yang akan membantu menganalisis saham.

Demikian artikel mengenai perbedaan reksadana dan saham, semoga bermanfaat.

Leave a Comment